Gue
tau cinta itu bukan mainan. Mungkin gue terlalu cepet buat ngerasain apa itu
cinta. Kadang gue berfikir buat jadi kaya temen gue. Yaaa… namanya adalah
Vincent. Dia adalah soerang laki-laki berusia sekitar 13 tahun yang sama sekali
belum pernah mengenal apa yang dinamakan dengan cinta.Dia bahkan belum punya
hp, bukan berarti dia miksin, tidak mampu atau enggak gaul, tapi dia lebih
memilih untuk hidup tentram bersama kehidupannya sekarang.
Mungkin
kali ini gue akan cerita sedikit tentang temen gue yang bernama vincent ini.
Oh
iyah sebelumnya perkenalkan nama gue Sumbaga Bimas.A panggil aja gue Aga. Umur
gue 15 tahun. Gue sekolah di salah satu SMU negeri di tangerang kota.
Gue
adalah orang yang suka banget mancari hal-hal yang baru dan tapi tentu aja itu
positif.
Karena
gue suka hal-hal yang baru gue jadi suka juga untuk melakukan yang namanya survey.
Pernah
suatu hari gue survey tentang kehidupan temen gue. Yaa seperti yang tadi gue
bilang namanya Vincent dia adalah anak yang masih polos dan enggak ngerti
apa-apa soal cinta.
Beberapa
hari gue liat kehidupan dia lalu gue bandingin dengan kehidupan orang yang
sudah jatuh cinta, ternayata (menurut gue) lebih enak menjadi seorang anak yang
polos yang lemah di bidang percintaan dari pada orang yang sudah mengerti
tentang apa itu cinta.
Coba
kalian lihat temen kalian yang sering banget gonta ganti pacar. Mungkin dia
akan terlihat sering bengong, enggak nafsu makan, bawaannya selalu emosi terus
dll. Sedangkan si vincent hidup dia enak dia enggak perlu bongong buat mikirin
seorang cewe yang menurut dia enggak penting, dia enggak perlu marah-marah
karena dia enggak punya masalah dengan cewe manapun.
Pernah
suatu siang hari pada saat gue lagi
duduk di tempat biasa anak-anak nongkrong gue nanya sama vincent “cent, lu
enggak mau pacaran apa?” tanya gue. Lalu vincent mejawab “ ngapain? Enakkan
juga hidup begini tanpa beban, tanpa masalah dengan orang” jawab vincent sambil
melihat ke arah comberan yang ada di bawah kita.
Mendengar
kata-kata vincent barusan gue mulai berfikir bahwa ada benernya juga ini orang.
Tiba-tiba
vincent berkata “ga, coba lu liat tuh air” sambil menunjuk ke arah comberan
yang ada di bawah kita. “ngapain emang cent?
Air kotor gitu” ledek gue ke vincet. “bukan masalah kotor atau
enggaknya” balas vincent. “ terus?” tanya gue. “ coba lu perhatiin airnya,
airnya terus mengalir tanpa henti dan terkadang akan ada ranting-ranting yang
nyangkut di air itu” kata vincent. “maksudnya? Gue enggak ngerti” tanya gue
sambil nutup idung gara-gara comberan yang bau.
“menurut
gue hidup itu kaya air, ikuti aja kehidupan ini enggak usah repot-repot lu
nyari pacar entar juga ada yang nyangkut sendiri walaupun enggak ada yang
nyangkut kan masih ada tuhan, tuhan enggak tidur tuhan tahu apa yang kita mau
tuhan tau kondisi hati kita kaya gimana, jadi lu jalanin aja dulu semua
perintah tuhan lu dalam kehiudpan ini soal jodoh udah ada yang ngatur” kata
vincent sambil memandangi comberan tadi.
Enggak
tau kenapa waktu gue liat comberan tadi gue kaya sadar, seakan ada cahaya yang
keluar dari comberan butek itu.
Lalu
gue duduk dan memandang ke langit dan merenungi kata-kata temen gue yang tumben
banget bijak.
Abis
gue merenung gue sadar, enggak harus di kehidupan kita ini ada cinta yang
selalu menemani kita. Masih ada teman-teman kita yang selalu ada buat kita di
saat kita susah, senang, sedih, bahagia, repot, atau tidak, mereka selal ada
buat kita.
Berterimakasih
lah pada mereka semua karena sesungguhnya mereka lah yang menemani kita saat
kita jenuh dll, bukan pacar yang kadang-kadang enggak bales bm atau sms.
Dan
satu lagi…
Teman
tidak harus menjadi seorang pacar
Kita
bisa mencintai, menyayangi teman kita lebih dari seorang pacar.
Walaupun
kadang kita suka meledek, suka jail kepada mereka tapi yaaaa itu lah indahnya
persahabatan.
Terimakasih
buat kalian semua sahabat. Tanpa kalian gue enggak mungkin bisa sampai disini,
tanpa kasih sayang kalian enggak mungkin juga gue bakal senyaman ini sama
kalian.
Oh
iyah khusus buat Vincent sahabat baik gue thanks buat kata-kata bijak lu dari
comberan.